Menurut Maslow setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarkhi dari tingkat yang paling dasar sampai pada tingkat yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling rendah telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi. Pada tingkat yang paling bawah dicantumkan berbagai kebutuhan dasar yang bersifat biologis, kemudian pada tingkatan yang lebih tinggi dicantumkan berbagai kebutuhan dasar yang bersifat sosial. Pada tingkatan yang paling tinggi dicantumkan kebutuhan untuk mengaktualisasi diri.
lima bentuk asumsi dasar teori maslow disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting
* Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)
Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang/pakaian, pangan/makan, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
* Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan (safety needs) Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan rasa aman yang mencakup keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional seperti ancaman-ancaman dari luar yang mungkin terjadi berasal dari ancaman orang lain.
* Kebutuhan sosial (social needs)
Yaitu kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Ditandai dengan keinginan seseorang menjadi bagian atau anggota dari kelompok tertentu, keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, dan keinginan membantu orang lain.
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
* Kebutuhan pengakuan (esteem needs)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain (masyarakat), tetapi lebih jauh dari itu, yaitu diakui/dihormati/dihargai orang lain karena kemampuannya atau kekuatannya. Kebutuhan ini ditandai dengan penciptaan simbol-simbol, yang dengan simbol itu kehidupannya dirasa lebih berharga.
Dengan simbol-simbol seperti merek sepatu, merek jam dan lainnya merasa bahwa statusnya meningkat dan dirinya sendiri disegani dan dihormati orang.
Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)
* Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan aktualisasi/penyaluran diri dalam arti kemampuan/minat/potensi diri dalam bentuk nyata dalam kehidupannya merupakan kebutuhan tingkat tertinggi dari teori Maslow, seperti ikut seminar, loka karya yang sebenarnya keikut sertaannya itu bukan didorong oleh ingin dapat pekerjaan, tetapi sesuatu yang berasal dari dorongan ingin memperlihatkan bahwa ia ingin mengembangkan kapasitas prestasinya yang optimal
Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang/pakaian, pangan/makan, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
* Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan (safety needs) Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan rasa aman yang mencakup keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional seperti ancaman-ancaman dari luar yang mungkin terjadi berasal dari ancaman orang lain.
* Kebutuhan sosial (social needs)
Yaitu kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Ditandai dengan keinginan seseorang menjadi bagian atau anggota dari kelompok tertentu, keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, dan keinginan membantu orang lain.
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
* Kebutuhan pengakuan (esteem needs)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain (masyarakat), tetapi lebih jauh dari itu, yaitu diakui/dihormati/dihargai orang lain karena kemampuannya atau kekuatannya. Kebutuhan ini ditandai dengan penciptaan simbol-simbol, yang dengan simbol itu kehidupannya dirasa lebih berharga.
Dengan simbol-simbol seperti merek sepatu, merek jam dan lainnya merasa bahwa statusnya meningkat dan dirinya sendiri disegani dan dihormati orang.
Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)
* Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan aktualisasi/penyaluran diri dalam arti kemampuan/minat/potensi diri dalam bentuk nyata dalam kehidupannya merupakan kebutuhan tingkat tertinggi dari teori Maslow, seperti ikut seminar, loka karya yang sebenarnya keikut sertaannya itu bukan didorong oleh ingin dapat pekerjaan, tetapi sesuatu yang berasal dari dorongan ingin memperlihatkan bahwa ia ingin mengembangkan kapasitas prestasinya yang optimal